Bandwidth
Seperti
telah kita tahu, bandwidth paling banyak digunakan sebagai ukuran kecepatan
aliran data. Tetapi apakah itu bandwidth sebenarnya? Bandwidth adalah suatu
ukuran dari banyaknya informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat
lain dalam suatu waktu tertentu. Bandwidth dapat dipakaikan untuk mengukur baik
aliran data analog mau pun aliran data digital. Sekarang telah menjadi umum
jika kata bandwidth lebih banyak dipakaikan untuk mengukur aliran data digital.
Satuan
yang dipakai untuk bandwidth adalah bits per second atau sering disingkat
sebagai bps. Seperti kita tahu bahwa bit atau binary digit adalah basis angka
yang terdiri dari angka 0 dan 1. Satuan ini menggambarkan seberapa banyak bit (angka
0 dan 1) yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain dalam setiap
detiknya melalui suatu media.
Bandwidth
adalah konsep pengukuran yang sangat penting dalam jaringan, tetapi konsep ini
memiliki kekurangan atau batasan, tidak peduli bagaimana cara Anda mengirimkan
informasi mau pun media apa yang dipakai dalam penghantaran informasi. Hal ini
karena adanya hukum fisika mau pun batasan teknologi. Ini akan menyebabkan
batasan terhadap panjang media yang dipakai, kecepatan maksimal yang dapat
dipakai, mau pun perlakuan khusus terhadap media yang dipakai. Berikut adalah
contoh tabel batasan panjang medium dan kecepatan maksimum aliran data.
Media
|
Panjang Maksimum
|
Kecepatan Maksimum
|
Kabel Coaxial 50 Ohm
(Ethernet 10Base2, ThinNet)
|
200 m
|
10-100 Mbps
|
Kable Coaxial 75 Ohm
(Ethernet 10Base5, ThickNet)
|
500 m
|
10-100 Mbps
|
UTP Kategori 5
(Ethernet 10BaseT, 100Base-TX)
|
100 m
|
10 Mbps
|
UTP Kategori 5
(Ethernet 100Base-TX, Fast Ethernet)
|
100 m
|
100 Mbps
|
Multimode (62.5/125um)
Serat Optik 100Base-FX
|
2 km
|
100 Mbps
|
Singlemode (10um core)
Serat Optik 1000Base-LX
|
3 km
|
1000 Mbps (1 Gbps)
|
Teknologi lain yang sedang diteliti
|
40 km
|
2400 Mbps (2,4 Gbps)
|
Wireless
|
100 m
|
2 Mbps
|
Infra Red (IrDA)
|
1 m
|
4 Mbps
|
Sedangkan
batasan terhadap perlakuan atau cara pengiriman data misalnya adalah dengan
pengiriman secara paralel (synchronous), serial (asynchronous), perlakuan
terhadap media yang spesifik seperti media yang tidak boleh ditekuk (serat
optis), pengirim dan penerima harus berhadapan langsung (line of sight), kompresi
data yang dikirim, dll.
Throughput
Ternyata
konsep bandwidth tidak cukup untuk menjelaskan kecepatan jaringan dan apa yang
terjadi di jaringan. Untuk itulah konsep Throughput muncul. Throughput adalah
bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari
menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang mendownload suatu file.
Bagaimana
cara mengukur bandwidth? Dan bagaimana hubungannya dengan throughput? Seperti
telah diulas di atas, bandwidth adalah jumlah bit yang dapat dikirimkan dalam
satu detik. Berikut adalah rumus dari bandwidth:
Sedangkan
throughput walau pun memiliki satuan dan rumus yang sama dengan bandwidth,
tetapi throughput lebih pada menggambarkan bandwidth yang sebenarnya (aktual) pada
suatu waktu tertentu dan pada kondisi dan jaringan internet tertentu yang
digunakan untuk mendownload suatu file dengan ukuran tertentu. Berikut adalah
formula pembanding throughput dengan bandwidth:
Dengan
hanya mempergunakan bandwidth sebagai patokan, Joko Lelono menganggap
seharusnya file yang akan didownloadnya yang berukuran 64 kb seharusnya bisa
didownload dalam waktu sekedip mata atau satu detik, tetapi setelah diukur ternyata
memerlukan waktu 4 detik. Jadi jika ukuran file yang didownload adalah 64 kb,
sedangkan waktu downloadnya adalah 4 detik, maka bandwidth yang sebenarnya atau
bisa kita sebut sebagai throughput adalah 64 kb / 4 detik = 16 kbps.
Sayangnya,
throughput karena banyak alasan, kadang sangat jauh dari bandwidth maksimum
yang mungkin dari suatu media. Beberapa faktor yang menentukan bandwidth dan
throughput adalah:
·
Piranti jaringan
·
Tipe data yang
ditransfer
·
Topologi
jaringan
·
Banyaknya
pengguna jaringan
·
Spesifikasi komputer
client/user
·
Spesifikasi komputer
server
·
Induksi listrik
dan cuaca
·
Dan
alasan-alasan lain.
Akhirnya
setelah memahami konsep throughput selain dari konsep bandwidth dan mengapa hal
itu bisa terjadi, Joko Lelono bisa mulai memahami apa yang terjadi sesungguhnya
pada jaringannya. Dengan memahami konsep-konsep tersebut kita dapat mulai
memperhitungkan keperluan kecepatan koneksi internet kita yang sesungguhnya dan
pilihan koneksi yang diperlukan. Bukan hanya karena termakan iklan yang menebarkan
janji bandwidth yang tinggi dengan harga yang murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar